Wednesday, 3 August 2016

Tetap fokus dan jangan menyerah ....

Berikut adalah Sharing-an dari Bapak Udin. Beliau dulu pernah mengajar sebagai Wali Kelas, Guru Sains, Guru Komputer, dan Kepala Sekolah SD Islam Al-Azhar 28 Solo Baru, sekarang mengajar di SMP Islam Al-Azhar 21 Solo Baru. Semoga beliau selalu diberikan kesehatan dan keberkahan panjang umur oleh Allah. Aamiin.

Fokuslah untuk terus berbuat baik

Tidak usah mempedulikan

Orang tau atau tidak

Orang berterimakasih atau tidak

Orang mengakui atau tidak

Orang menghargai atau tidak

Orang balas budi atau tidak

Semua itu benar-benar tidak penting

Yang penting adalah cukuplah Alloh yang menjadi saksi dan amal-amal kebaikan kita diterima, diridhoi Alloh.

Maka teruslah fokus untuk berbuat baik dan berbuat yang lebih baik lillahi ta ‘alaa.

Terbayang…
Alangkah bahagianya jika kita menjadi orang yang baik hati

Yang benar-benar baik sampai ke lubuk hati terdalam...

Tak ada sombong

Tak ada riya

Tak ada ujub

Tak ada dengki

Tak ada kotor hati

MasyaAlloh…


*[Aa Gym]*

Red:
Seorang manusia yang mengaku sebagai hamba Allah memiliki beragam hal yang dapat dilakukan dalam kesehariannya. Ada yang statusnya wajib, sunnah ataupun yang statusnya boleh dilakukan atau yang biasa dikenal dengan istilah mubah.
Perkara-perkara yang wajib merupakan sebuah keharusan, amalan-amalan yang sunnah merupakan pelengkap, perbuatan yang mubah adalah penghias kehidupan manusia. Ketiga hal tersebut mencakup perkara-perkara  yang sifatnya berhubungan dengan Allah (Hablun minallah) ataupun sifatnya berhubungan dengan manusia (Hablun minannas).
Sayangnya terkadang manusia lupa akan tugasnya. Hablun Minallah ia tak melaksanakannya, sementara Hablun Minannas pun ia tinggalkan. Ia terlalu sibuk dengan banyaknya kepentingan dan keinginan dirinya atas perhiasan dunia. Ia lupa akan amal-amal kebaikan yang sebenarnya adalah kebutuhannya, walau pun sekecil dzarroh.
Meskipun kecil, kebaikan tetaplah kebaikan
Tak jarang manusia membiarkan batu kecil atau kerikil yang menghalangi jalan saudaranya. Padahal barangkali, dengan memindahkan batu itu dari jalan, akan menjadi penyebab dimudahkannya jalannya ke surga.
Tak jarang manusia melihat dan mengacuhkan serangga kecil yang terjatuh ke air. Namun bisa jadi serangga itu akan menjadi penyebab dimudahkan segala urusan dunianya.
Tak jarang manusia tidak mendo’akan dan memaafkan saudaranya yang berbuat salah. Padahal  bisa saja do’a dan perbuatan memaafkan itu akan menjadi penyebab turunya ampunan dan kasih sayang-Nya.
Tak jarang manusia memilih untuk membelanjakan hartanya demi keinginannya, bukan kebutuhannya. Namun barangkali pemenuhan kebutuhannya itu lebih menentramkan hati dan menjauhkannya dari kesengsaraan diri, keluarga, dan kerabatnya.
Tak jarang manusia menyembunyikan ilmu dari saudaranya, sementara  ilmu adalah hujjah, syafa’at, dan tabungan kekal di hari akhirnya.
Tak jarang manusia menyembunyikan senyum simpulnya. Padahal bisa jadi senyumnya itu adalah penentram dan solusi bagi saudaranya.
Sungguh telah benar baginda Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam tatkala beliau bersabda :
لاَ تَحْقِرَنَّ مِنَ الْمَعْرُوفِ شَيْئًا وَلَوْ أَنْ تَلْقَى أَخَاكَ بِوَجْهٍ طَلْقٍ
Jangan sekali-kali engkau meremehkan kebaikan sedikitpun, meskipun (hanya) engkau bertemu dengan saudaramu dalam keadaan tersenyum” (HR. Muslim)
Oleh karena itu, tahanlah hati kita dari meremehkan kebaikan sekecil apapun , dan tahanlah lisan dan tangan kita dari berbuat maksiat sekecil apapun maksiatnya. Mari kita berbuat kebaikan meskipun kecil karena kita tidak tahu amalan mana yang akan memudahkan jalan kita menuju surga.
Semoga kebaikan-kebaikan kecil yang kita lakukan bisa menjadi sedekah dan tameng bagi kita, sebagai hamba Allah yang berserah diri.

No comments:

Post a Comment