Berikut adalah Sharing-an dari Bapak Udin. Beliau dulu pernah mengajar sebagai Wali Kelas, Guru Sains, Guru Komputer, dan Kepala Sekolah SD Islam Al-Azhar 28 Solo Baru, sekarang mengajar di SMP Islam Al-Azhar 21 Solo Baru. Semoga beliau selalu diberikan kesehatan dan keberkahan panjang umur oleh Allah. Aamiin.
Fokuslah untuk terus berbuat baik
Tidak usah mempedulikan
Orang tau atau tidak
Orang berterimakasih atau tidak
Orang mengakui atau tidak
Orang menghargai atau tidak
Orang balas budi atau tidak
Semua itu benar-benar tidak penting
Yang penting adalah cukuplah Alloh yang menjadi saksi dan amal-amal kebaikan kita diterima, diridhoi Alloh.
Maka teruslah fokus untuk berbuat baik dan berbuat yang lebih baik lillahi ta ‘alaa.
Terbayang…
Alangkah bahagianya jika kita menjadi orang yang baik hati
Yang benar-benar baik sampai ke lubuk hati terdalam...
Tak ada sombong
Tak ada riya
Tak ada ujub
Tak ada dengki
Tak ada kotor hati
MasyaAlloh…
*[Aa Gym]*
Red:
Seorang manusia yang mengaku sebagai hamba Allah memiliki beragam hal
yang dapat dilakukan dalam kesehariannya. Ada yang statusnya wajib,
sunnah ataupun yang statusnya boleh dilakukan atau yang biasa dikenal
dengan istilah mubah.
Perkara-perkara yang wajib merupakan sebuah keharusan, amalan-amalan
yang sunnah merupakan pelengkap, perbuatan yang mubah adalah penghias
kehidupan manusia. Ketiga hal tersebut mencakup perkara-perkara yang
sifatnya berhubungan dengan Allah (Hablun minallah) ataupun sifatnya
berhubungan dengan manusia (Hablun minannas).
Sayangnya terkadang manusia lupa akan tugasnya. Hablun
Minallah ia tak melaksanakannya, sementara Hablun Minannas pun ia
tinggalkan. Ia terlalu sibuk dengan banyaknya kepentingan dan keinginan
dirinya atas perhiasan dunia. Ia lupa akan amal-amal kebaikan yang
sebenarnya adalah kebutuhannya, walau pun sekecil dzarroh.
Meskipun kecil, kebaikan tetaplah kebaikan
Tak jarang manusia membiarkan batu kecil atau kerikil yang
menghalangi jalan saudaranya. Padahal barangkali, dengan memindahkan
batu itu dari jalan, akan menjadi penyebab dimudahkannya jalannya ke
surga.
Tak jarang manusia melihat dan mengacuhkan serangga kecil yang
terjatuh ke air. Namun bisa jadi serangga itu akan menjadi penyebab
dimudahkan segala urusan dunianya.
Tak jarang manusia tidak mendo’akan dan memaafkan saudaranya yang
berbuat salah. Padahal bisa saja do’a dan perbuatan memaafkan itu akan
menjadi penyebab turunya ampunan dan kasih sayang-Nya.
Tak jarang manusia memilih untuk membelanjakan hartanya demi
keinginannya, bukan kebutuhannya. Namun barangkali pemenuhan
kebutuhannya itu lebih menentramkan hati dan menjauhkannya dari
kesengsaraan diri, keluarga, dan kerabatnya.
Tak jarang manusia menyembunyikan ilmu dari saudaranya, sementara
ilmu adalah hujjah, syafa’at, dan tabungan kekal di hari akhirnya.
Tak jarang manusia menyembunyikan senyum simpulnya. Padahal bisa jadi senyumnya itu adalah penentram dan solusi bagi saudaranya.
Sungguh telah benar baginda Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam tatkala beliau bersabda :
لاَ تَحْقِرَنَّ مِنَ الْمَعْرُوفِ شَيْئًا وَلَوْ أَنْ تَلْقَى أَخَاكَ بِوَجْهٍ طَلْقٍ
“Jangan sekali-kali engkau meremehkan kebaikan sedikitpun, meskipun
(hanya) engkau bertemu dengan saudaramu dalam keadaan tersenyum” (HR.
Muslim)
Oleh karena itu, tahanlah hati kita dari meremehkan kebaikan sekecil
apapun , dan tahanlah lisan dan tangan kita dari berbuat maksiat sekecil
apapun maksiatnya. Mari kita berbuat kebaikan meskipun kecil karena
kita tidak tahu amalan mana yang akan memudahkan jalan kita menuju
surga.
Semoga kebaikan-kebaikan kecil yang kita lakukan bisa menjadi sedekah
dan tameng bagi kita, sebagai hamba Allah yang berserah diri.
No comments:
Post a Comment